Dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci

Putri Salju dan tujuh kurcaci


    Dahulu kala dibelahan Negara lain. Pada musim salju, seorang ratu duduk menjahit dekat jendela. Ketika ia melihat keluar istana untuk melihat serpihan salju yang tertiup angin. Tiba-tiba jarinya tertusuk jarum dan tiga titik darah telah menodai baju jahitannya.

    Ratu berkata “jika nanti aku punya anak, aku ingin seorang putri yang pipinya semerah darah, kulitnya seputih salju dan rambutnya sehitam kayu eboni”

    Ajaib. Beberapa bulan setelah itu, keinginan sang Ratu terkabul. Ia mengandung dan kemudian melahirkan seorang putri cantik dengan pipi merah, kulit putih dan berambut hitam pekat.

    Diberi nama Putri Salju. Namun sungguh malang nasib putri salju. Ibunya tidak bisa menemani lama di dunia. Sang Ratu meningggal dunia dan ayahnya menikah lagi. Ratu baru ini cantik, Ratu Elvira namanya tetapi sifatnya penuh iri dan dengki. Hanya mementingkan dirinya sendiri. Ratu Elvira memiliki benda yang sangat disayangi, yaitu sebuah cermin. Cermin ajaib.

    Setiap hari Sang Ratu Elvira akan selalu bertanya pada cerminnya “Cermin kaca benggala, siapa wanita tercantik di dunia?” cerminpun menjawab “ohh…Ratu. Engkaulah wanita paling cantik di dunia ini”.

    Putri Salju semakin hari makin besar dan makin cantik. Pada suatu hari Ratu Elvira kembali bertanya pada cermin ajaibnya “Cermin kaca benggala, siapa wanita tercantik di dunia?” cermin ajaib pun menjawab “ohh..Ratu. Putri Salju lah wanita yang paling cantik di dunia”. Seketika itu juga wajah Ratu Elvira cemberut, pucat dan marah.

    Sejak jawaban cermin ajaib itu Ratu Elvira sangat membenci Putri Salju. Dan semakin hari Putri Salju semakin cantik. Ratu Elvira berfikir untuk menyingkirkan Putri Salju. Dengan licik Ratu Elvira memanggil seorang pemburu “Bawalah Putri Salju ke hutan dan bunuh” perintahnya.

    Kemudian si pemburu mengajak Putri Salju ke hutan. Karena tidak tega membunuh Putri Salju yang baik hati, si pemburu berkata “Larilah Putri, dan jangan kembali”.

    Putri Salju berlari… berjalan.. tak berhenti mengikuti perintah si pemburu. Putri Salju ketakutan “ohh…kemana aku harus pergi??”. Sambil menangis Putri terus berjalan seorang diri. Akhirnya… Putri melihat sebuah pondok. Diluar sangat dingin, Putri mengintip ke dalam pondok, ruangannya sangat kecil dan anehnya!! Ada tujuh kursi kecil, tujuh piring kecil dan tujuh tempat tidur kecil pula. Karena tidak ada orang Putri pun memberanikan diri masuk ke pondok. Karena letih Putri tertidur disalah satu ranjang kecil.

    Tak lama kemudian datanglah tujuh kurcaci, si pemilik pondok. Ternyata mereka seharian bekerja di tambang. Seorang kurcaci menyalakan tujuh lilin dan terkejut melihat ada seorang putri tertidur diranjangnya “Astaga.. ada orang disini!!”.

    Karena seruan kurcaci Putri Salju terbangun dan tujuh kurcaci mengerumuninya. “Cantik sekali gadis ini” kata mereka. “Kenapa engkau datang ke tengah hutan begini, anak manis” Tanya salah satu kurcaci dengan ramah. “ Adakah sesuatu yang dapat kami lakukan untuk menolongmu?” kemudian Putri Salju pun bercerita tentang ibunya Ratu Elvira yang jahat. Setelah bercerita Putri Salju menangis karena sedih. “cup..cup..cup.. jangan menangis. Tinggalah disini bersama kami” kata salah satu kurcaci. “Disini engkau aman dari wanita jahat itu”.

    Di istana Ratu Elvira kembali bertanya pada cermin ajaibnya. “Cermin kaca benggala, siapa wanita tercantik di dunia?” cermin ajaib pun menjawab “ohh..Ratu. Putri Salju lah wanita yang paling cantik di dunia. Ditengah rimba bersama tujuh kurcaci, disanalah Putri salju berada”.

    Sang Ratu menjerit marah. Ia pun merencanakan rencana jahatnya kembali.

    Keesokan harinya ketujuh kurcaci berangkat kerja. Putri Salju merapihkan pondok sambil bersenandung. Tak lama kemudian seorang nenek mengetuk pintu. Dialah Ratu Elvira yang menyamar sebagai nenek penjual keliling. “lihat lah barang bagus ini, anakku” katanya sambil tertawa. Putri Salju terpesona, ia membiarkan nenek itu mengikat pita merah jambu dilehernya. Tiba-tiba nenek itu mengetatkan ikatannya. Putri Salju tercekik dan jatuh ketanah. Betapa terkejutnya kurcaci ketika pulang ke pondok selepas kerja, melihat Putri Salju tergeletak hampir mati. Kurcaci melepas pita dilehernya dan putri bisa bernafas lagi.

    Keesokan paginya Putri Salju sudah sehat kembali.”Penjual itu adalah si Ratu Jahat” kata kurcaci. Sebelum berangkat kurcaci berpesan, jangan membukakan pintu bagi orang-orang yang tidak dikenal.

    Di istana lagi-lagi cermin ajaib memberi tahu bahwa Putri Salju belum mati. Ratu Elvira pun kembali menyamar, kali ini sebagai nenek ramah penjual sisir. Lagi-lagi Putri Salju hampir mati karena sisirnya beracun. Kurcaci geram “siapa pun tidak boleh masuk rumah” kata mereka tegas.

    Ketika Ratu Elvira mengetahui bahwa ia gagal lagi. Keesokan harinya kembali Ratu menyamar untuk membunuh Putri Salju. Dia membawa sekeranjang apel beracun. Pintu pondok diketuk “pintunya tidak perlu dibuka anak manis, tapi cobalah apel yang matang ini rasanya segar dan nikmat sekali”. Putri Salju tidak curiga dan mencoba mengigit apel tersebut.

    Sore harinya kurcaci kembali menemukan Putri Salju telah tergolek dilantai. Segala usaha untuk menyelamatkan Putri Salju sia-sia. “kita telah kehilanga gadis paling cantik di dunia”ratap mereka.

    Sementar itu diistana, dengan angkuh Ratu Elvira bertanya pada cermin ajaib “Cermin kaca benggala, siapa wanita tercantik di dunia?” Cerminpun menjawab “Ratu Elvira wanita tercantik didunia”.

    Para kurcaci tidak bisa berpisah dengan Putri Salju. Pipinya yang merah darah, kulitnya seputih salju dan rambutnya yang hitam seperti kayu eboni. Kurcaci membuatkan peti mati dari kaca dan dengan hati-hati membaringkan Putri Salju didalamnya. Siang malam para kurcaci berjaga, seolah-olah menemani sang Putri yang sedang tertidur.

    Pada suatu petang lewatlah pangeran muda. Begitu melihat Putri Salju, dia jatuh cinta “Aku mohon pada kalian, ijinkanlah aku membawanya pulang, supaya ia dapat berbaring dengan layak di istana”. Akhirnya para kurcaci setuju. Dalam perjalanan menuruni gunung, seorang pelayan pengusung peti tersandung. Dan dari mulut Putri Salju keluar secuil buah apel yg selama ini tersangkut dikerongkongannya.

    Putri Salju membuka matanya dan melihat pangeran. Pangeran tentu saja gembira bukan main. Dengan mata berbinar dia berkata “Aku cinta padamu, maukah kau menjadi istriku?”. Putri Salju mengangguk bahagi. Para kurcaci girang melihat Putri Salju telah sadar dan bahagia bersama pangeran muda.

    Akhirnya Putri Salju hidup bahagia dengan Pangeran muda. Sedangkan Ratu Elvira yang jahat mati jatuh kejurang ketika hendak membunuh Putri Salju.

Tamat

Komentar